(Masih) Tentang Majalengka

Sepertinya bagaimana saya menjelaskan dan bercerita tentang kampung halaman saya tidak pernah ada habisnya. Ya walau hanya sebuah kota kecil di kaki Gunung Ciremai, tapi buat saya yang sedang merantau di tanah orang, tentunya merundakan Kabupaten yang mempunyai slogan “Sindangkasih Sugih Mukti”.

Kab. Majalengka saat ini terutama kawasan Majalengka kota akhir-akhir ini memang sedang berbenah dan menanta diri. Boleh saya berpendapat bahwa memang tata ruang atau penataan Majalengka kota terkesan terlambat. Coba bandingakan dengan Kota-kota lainnya di Jawa Barat, sepertinya Majalengka harus mengejar ketertinggalan dari kota lainnya.  Namun beberapa waktu ini pembenahan wajah Majalengka kota cukup terasa, terutama saya dan mungkin teman-teman yang juga merantau keluar Majalengka dan ketika pulang kampung akan merasa pangling dengan wajah Majalengka Kota. Mulai dari Tugu selamat datang di Jatipamor, Bundaran Munjul dan Taman Dirgantaranya, kemudian pelebaran jalan, kemudian Tugu Kecap dan Bundaran Cigasong, bahkan saat ini sedang dibangun jalan lingkar utara kota. Sungguh sebuah progres yang sangat baik untuk menanta wajah Kota Majalengka tercinta ini.

Walau demikian teman-teman, banyak yang harus diperbaiki dari Majalengka ini, bukan saja adanya upanya mengubah image kota pensiunan menjadi sebuah kota yang mempunyai denyut kehidupan warganya di setiap saat. Salah satunya adalah bagaimana mensinergikan wilayah utara dan selatan Kab. Majalengka. Kita ketahui bahwa Wilayah Majalengka mempunyai bentuk memanjang dari utara dan selatan. Kedua wilayah tersebut mempunyai topografi yang berbeda antara daratan rendah di utara dan daratan tinggi dan pegunungan di selatan. Tentunya pembangunan yang ada tak hanya terpusat di wilayah Majalengka kota tetapi juga merambah setiap sudut wilayah di Majalengka. Mengapa demikian karena yang diharapakan pembangunan yang berlangsung dapat dinikmati oleh saudara-saudara di seluruh wilayah Majalengka. Dari Jatitujuh di Utara sampai Lemasugih , Malausama, dan Cingambul di selatan.

Tinggalkan komentar